SMPN 56 Batam Sekolah Pertama di Kepri Buat Majalah Digital Dorong Literasi Siswa

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, literasi digital di kalangan pelajar masih menjadi tantangan serius. 

Minimnya pemahaman terhadap penggunaan teknologi secara bijak dan produktif sering kali mengarah pada penyalahgunaan, yang pada akhirnya mempengaruhi cara belajar.

Menyikapi hal ini, SMPN 56 Batam yang berlokasi di Tiban Kampung, Kecamatan Sekupang, mengadakan workshop literasi digital untuk membekali siswa dengan keterampilan dan wawasan dalam belajar dan berkarya.

Selain itu lewat majalah digital "GEMA 56" (Gerakan Edukatif Majalah Aktif), SMPN 56 Batam juga mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam berkarya, terutamanya dalam hal membaca, menulis, dan memahami teknologi dengan bijak.

Kepala SMPN 56 Batam, Nurhayati, saat ditemui mengatakan, SMPN 56 Batam menjadi sekolah pertama di Kepri yang menciptakan majalah digital sekolah sebagai sarana untuk mendorong budaya literasi.

"Karya ini adalah hasil dari kreativitas siswa dan dukungan para guru, yang kami terbitkan dalam bentuk digital agar bisa diakses dan dijangkau lebih luas lagi," ujar Nurhayati, Rabu (20/11/2024).

Ia melanjutkan, GEMA 56 ini pertama kali diluncurkan pada 25-26 Mei 2023.

Dilaunching sebagai salah satu upaya memperkenalkan literasi sekolah, serta mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam memajukan literasi digital.

"Jadi lewat platform digital ini, siswa dapat menuangkan gagasan atau karya mereka dalam bentuk cerpen, artikel, esai, hingga pantun yg bisa dimuat dan dibaca oleh banyak orang," tambahnya.

Edisi terbaru majalah kali ini mengangkat tema "Berbenah, Berubah, dan Berkarya".

Media Guru Indonesia, yang menjadi mitra dalam pelatihan, memberikan pendampingan bagi siswa dan guru tentang jurnalistik, termasuk juga teknik penulisan, fotografi, hingga pengelolaan konten secara profesional.

Pemimpin Redaksi Media Guru Indonesia, Eko Prasetyo yang hadir langsung, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah maju dalam meningkatkan transparansi di lingkungan sekolah.

"Majalah digital memungkinkan sekolah untuk menyampaikan hasil kerja atau capaian mereka secara lebih terbuka. Ini adalah bentuk transparansi kinerja yang cepat dan tepat, serta apa yang telah dicapai bisa langsung diinformasikan kepada masyarakat," ujar Eko.

Sebagai narasumber workshop, ia memberikan pelatihan dan materi kepada guru dan siswa mengenai berbagai karya jurnalistik.

"Kami memberikan latihan jurnalistik, baik untuk membuat straight news maupun feature untuk siswa. Untuk guru, mereka diajarkan cara menulis reportase. Kenapa kami bekali dengan ilmu jurnalistik? Karena ini adalah langkah penting untuk mendukung transparansi hasil kerja dan capaian sekolah," ungkapnya.

Majalah digital ini dipandang sebagai upaya untuk meningkatkan kehumasan dan citra positif sekolah, di tengah kemajuan teknologi yang sangat pesat.

"Dimana saat ini teknologi semakin maju, transparansi dan pelaporan prestasi juga harusnya sudah dapat diakses oleh masyarakat luas. Semua informasi bisa dengan mudah diakses melalui gadget, yang sangat relevan dengan kebutuhan saat ini,"

GEMA 56 juga menjadi wadah yang baik bagi siswa untuk mengasah keterampilan menulis dan bercerita. 

Melalui rubrik cerita pendek dan puisi, siswa belajar menyampaikan ide dengan cara yang lebih kreatif.

Selain itu, guru juga dilibatkan dalam pelatihan agar bisa mendampingi siswa dengan baik dalam mengembangkan kemampuan menulis mereka.

Dengan demikian, inisiatif ini tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa, tetapi juga membuka peluang bagi sekolah untuk beradaptasi dengan perkembangan digital yang semakin pesat.

Sumber : https://batam.tribunnews.com/